Senin, 27 Maret 2017

Softskill TPM

BAB I
FUNGSI MAINTENANCE & REPAIR

1.1              Fungsi Maintenance
Maintenance adalah sebuah pemeliharaan suatu barang  atau yang lainnya, disini saya mengambil contoh dari Maintenance sebuah Server dari jaringan komputer, sebagaimana kita tahu server dan client dapat di misalkan menjadi  sebuah induk (server) dan anaknya (client), server adalah sebuah komputer yang bertugas untuk menyedikan layanan untuk  sebuah client seperti hak akses, dan dari segi penyimpanan seperti database, sedangkan client adalah sesuatu yang meminta sesuatu kepada server, entah itu hak akses, atau yang lainnya sebagaimana kita tahu komputer yang di gunakan untuk menjadi server akan menyala selama client belum di matikan semuanya, sedangkan jika server di matikan maka keseluruhan client atau jaringan yang bergantung pada server tersebut terjadi server down, banyak alasan untuk mematikan sebuah server yaitu untuk pemeliharaan komponen server entah itu hardware atau software.
1.1.1        Waktu Maintenance 
Waktu dari maintenance tidak bisa di prediksi  faktor ke 1 bisa saja singkat jika server rutin menjalankan maintenance tiap bulannya untuk perawatan, dan bisa saja sangat lama jika server jarang di adakan maintenance, dan yang ke 2 faktor dari lamanya maintenance adalah kemampuan seorang ahli IT yang melakukan maintenance pada server tersebut jika sudah memang benar benar ahli ya bisa saja singkat dalam melakukan maintenance server dan jika masih amatir atau baru pertama kali memang sedikit lama memakan waktu maintenance jadi maintenance itu waktunya tidak bisa di prediksi, dan memang maintenance itu tidak semudah yang kita kira.
1.1.2    Tujuan Maintenance
Tujuan maintenance adalah untuk mencegah  error pada system tersebut
memperpanjang masa systemmenekan adanya kerusakan pada komponen komponen
mengganti komponen yang sudah rusak atau memperbaikinya


1.1.3    Tips Maintenance Server

1.   Backup selalu data penting
Backup memang sesutu yang harus di lakukan agar jika data penting di curi oleh seseorang setidaknya kita masih dapat mengakses data tersebut lewat Backup yang berada di dalam server seperti database yang berada di dalam server tersebut

2.   Komputer server harus aman dan steril
Maksud aman dan steril adalah dalam arti aman adalah komputer harus di kasih password dan hanya dapat di operasikan 1 orang saja, memakai OS original agar windows juga dapat menjamin dari keamanan server tersebut

3.   Penempatan server
Sebagaimana kita tahu server beroperasi selama 24 jam non stop maka dari itu penempatan lokasi sangatlah penting, jika ruangan server terasa panas maka kinerja server akan terganggu dan tidak bekerja secara optimal, maka dari itu ruangan server haruslah steril dari panas dan dingin

4.   Instalasi Antivirus dan memakai Windows firewall  
Antivirus memang sudah tidak asing lagi di dunia Komputer, hampir setiap komputer atau laptop memiliki antivirus, meskipun ada juga yang tidak memiliki antivirus, dengan ini komputer server harus memiliki antivirus untuk mencegah ancaman virus dari system yang berada ketika kita download sesuatu atau mengcopy data dari server ke komputer lain agar tidak terkena virus dari komputer lain

5.   Jalankan sesingkat mungkin
Maintenance harus di jalankan sesingkat mungkin dan juga benar dan sukses dalam maintenance, karena jika lama sebuah pengguna server akan mengeluh dan tidak jarang dari mereka yang komplain atas kinerja maintenance yang sangat lama dari maintenance



1.2       Fungsi Repair
Repair atau perbaikan, repair hampir sama dengan maintenance hanya saja ini perbaikan sedangkan maintenance pemeliharaan.
1.2.1    Pengertian
pengertian repair adalah sebuah perbaikan, perbaikan pada komponen komponen tertentu yang sudah rusak dan bisa di perbaiki lagi, tidak semua komponen bisa di perbaiki tergantung dari jenis kerusakannya, jika memang terjadi Troublesooting itu memang bisa di perbaiki melalui systemnya
dan jika memang terjadi kerusakan fisik itu memang kecil kemungkinan bisa di perbaikinya.


1.2.2    Waktu Yang Pas Untuk  Me-Repair
Waktu yang pas untuk repair adalah saat kita sudah merasakan ada yang aneh pada komponen yang sudah kita pakai entah itu sudah tidak enak di pakai atau terasa aneh jika di pakai oleh kita, dan waktu yang pas untuk me repair adalah saat kita sudah mengalami troubleshooting pada komponen yang kita pakai, sedangkan untuk perawatan rutin adalah minimal 1 bulan sekali dan tidak boleh me repair secara sering malah itu yang menyebabkan kerusakan pada komponen.

1.2.3    Tujuan Repair
Tujuan repair adalah untuk memperbaiki sesuatu yang telah usang
memperpanjang masa pemakaian pada komponen komponen menekan adanya kerusakan serius pada komponen.


1.2.4    Tips Untuk Repair
1.      Tentukan waktu yang cocok

Waktu repair adalah sesuatu yang sangat penting tidak boleh terlambat jika terlambat maka akan memakan waktu yang sangat lama dan tidak boleh terlalu sering karena akan malah merusak komponen tersebut,
waktu yang pas adalah jika kita sudah merasa ada yang tidak beres pada komponen yang kita pakai, komponen sudah mulai menunjukan ada yang tidak beres
jika terjadi troubleshooting pada komponen maka secepatnya di lakukan Repair pada komponen tersebut.

2. Menggunakan teknisi yang handal

Tidak sembarang orang bisa me repair barang secara bagus itu semua tergntung dari Teknisi dari yang kita panggil, kita harus berhati hati kepada teknisi yang kita panggil, karena tidak semua teknisi bereputasi baik, ada yang bertanggung jawab jika malah tambah terjadi kesalahan, dan ada juga yang tidak bertanggung jawab jika terjadi kesalahan pada komponen.
































BAB II
ISTILAH-ISTILAH MAINTENANCE

2.1 Breakdown
Breakdown Maintenance merupakan aktivitas maintenance (pemeliharaan) yang dilakukan sebagai reaksi atau tindakan segera yang menduduki prioritas utama untuk mengembalikan kondisi peralatan atau mesin pada kondisi atau keadaan normal setelah mengalami kegagalan fungsi yang mengakibatkan peralatan tersebut berhenti beroperasi. Hal ini sebagian besar diakibatkan oleh minimnya perhatian yang diberikan terhadap kondisi operasi permesinan, peralatan atau sistem yang dijalankan. Selama ini aktivitas breakdown maintenance selalu difokuskan pada seberapa cepat mesin atau sistem dapat dikembalikan ke kondisi normal. sepanjang mesin atau peralatan dapat berfungsi meski pada level minimum yang diizinkan, maka pemeliharaan yang dijalankan dinilai efektif. Pendekatan manajemen maintenance (pemeliharaan) tersebut jelas tidaklah efektif selain juga akan menimbulkan biaya perawatan menjadi tinggi di kemudian hari. Dalam Breakdown maintenance terdapat dua faktor utama yang dapat memberikan kontribusi yang kuat yang dapat menyebabkan tingginya biaya perawatan antara lain :
(1) Tidak baiknya perencanaan atau belum adanya perencanaan
(2) Perbaikan yang kurang menyeluruh.

Keterbatasan yang pertama dari breakdown maintenance adalah menyangkut tidak baiknya perencanaan dimana hal tersebut seringkali juga dipaksakan oleh pihak manajemen produksi. Sebagai contoh, penggunaan tenaga kerja dan efektifitas sumber daya perawatan yang masih minim. Idealnya, biaya dari breakdown maintenance berkisar antara tiga sampai empat kali lebih besar dibanding dengan perbaikan yang sama apabila dilakukan melalui perencanaan yang matang.
Keterbatasan yang kedua adalah memusatkan perbaikan bukan pada akar penyebab terjadinya kegagalan fungsi dari suatu peralatan. Sebagai contoh, Suatu kerusakan pada bearing akan dapat menyebabkan suatu mesin menjadi kritis yang berdampak terhentinya proses produksi. Dalam breakdown maintenance, bearing tersebut harus diganti sesegera mungkin sehingga mesin akan kembali bekerja. Tidak ada upaya yang dilakukan untuk menemukan akar permasalahan dari kerusakan bearing atau bagaimana untuk menghindari terulang kembalinya kerusakan tersebut di masa yang akan datang. Sebagai hasilnya, keandalan mesin atau sistem tersebut akan menjadi berkurang.

2.2 Availability
Kesiapan (availability) adalah keadaan siap suatu mesin/peralatan baik dalam jumlah (kuantitas) maupun kualitas sesuai dengan kebutuhan yang digunakan untuk melaksanakan proses operasi. Kesiapan (availability) tersebut dapat digunakan untuk menilai keberhasilan atau efektifitas dari kegiatan perawatan yang telah dilakukan.

Availability berhubungan dengan probabilitas suatu peralatan untuk melakukan operasionalnya, secara matematis Availability dapat dinyatakan dengan :

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1cVvcwJiVf3_WnSTacq_lyFjZf87K03MYW7gEashXWWe8dStpnYoJOOEnPCJvDUJkfZfS5l1e9mHjHtHibgqBNhlmOiSn7DtvxPuz-hGunLHsW1MzWF7jVFS3UqL5G5PbME4eI8xWut11/s320/Picture1.png

Jenis Availability :

Inherent Availability (Ai), Adalah probabilitas  sistem atau peralatan yang digunakan ;pada kondisi tertentu dalam lingkungan dukungan yang ideal (yakni: secara cepat  alata daapat tersedia, toolsspare parts , personil maintenance, dsb) alat akan beroperasi secara memuaskan pada sembarang waktu yang dibutuhkan. Tidak termasuk tindakan preventive maintenance atau terjadwal, LDT (Logistic Down Time) dan ADT (Administrasi Down Time).
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjs1WN1h6t4VvdAzyshkxiU5yMu5rf-QWQvsbLGs-J3TnIMEQC36XMQimJY4UbV0x3ufWsRvIjCErcyT-EP4aKDNIccwYYSPtaeOxGY1B4qHkcJ_So_yOjYL-eNkqk0hWtg2vEKOsBbANEM/s200/Picture2.pngDescription: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpIwx8-M5X8oiwwLpU_mVT7MNbaXTVc1qJiynqddHVPddkpvTqJ4pl67T0eUF9ZdV7hhck323Yp3__XTTZbxk9Pcgx_6KuRoS4IPosFyeu3tOKvctESNC_A6a9UzKdvNkmTA4_FfP26oHW/s200/Picture3.png
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFnF0DJKTwdHBZb41WJnXvx7YuC5E4AtiezhcbJQ-nlKyrnu1syUg8v79YZ0CoFzZMI3cK5UMXlIvp_dXC61oEyuLohWen632gLR2vAHSX_VIoodEnOsdyu95XSAEoEdNZshYNf6tGFGbB/s320/Picture4.png

l                       = banyaknya kerusakan yang terjadi/jumlah jam operasi.
M ct     = rata-rata waktu perawatan

Achieved Availability (Aa), Adalah probabilitas sistem, jika digunakan di bawah kondisi yang telah ditetapkan di dalam lingkungan dan dukungan yang ideal (yakni: tersedianya, tools, spare parts, personil, dsb) akan beroperasi  dengan memuaskan di sembarang waktu. Definisi ini sama dengan Ai, kecuali diikutkannya preventive maintenance.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2jrRNzgFh-i_Y4qYKS0HoPmuCuASp8wkABoyzGJtNR8lngM0GRxmSo1UQcI5P121dxbFOEYvridAoT-VXO1ekpkTFOKdskDnS4RajppN0tZoGihhvhZu7fG-H4qq3dJ_ZcyFeekmioe0x/s200/Picture5.png

MTBM merupakan waktu rata-rata diantara perawatan yang meliputi kebutuhan perawatan preventive (terjadwal) dan kebutuhan perawatan corrective (tidak terjadwal), yang dapat diperoleh dari : 

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRY_q8SVcqRglacX3ZTbscFTAhVD9r9JVE-LuqpgktNPhGREoR8NkbZLvRPrSzyqwlaGB9LIr9oCfHCVozwqkCYX5WlLeBlyLpWEu9_zhyphenhyphenoKoJmVYRpqND8nYOkxo3bX3eiUM6r_myIwZX/s320/Picture6.png

 dimana:
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCiwqHkipcgHvoH592Jg71a5bw10p8X0od4IaIFz6cDGgKNhHQSS3FlWkowUpgnJR10Sx5PmZkzuqMSITiBRBy3f0oJsZX3NNftIBevQsiN0_U3sPapXloWMZCtO3P83GDeOrAvHV0j1Fv/s200/Picture7.png

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXoiSGobpm0DyjchBjzm99Xg4ayFRtdxoNA1GQ9XZzvxpbrqJzhR8ajuGGvv0VhezEUlhDauyURHoqjD9CvvqBs93BhrtVgOHJELQOUYza7ozavLow71JxdUBxPCOCDGvT99RVi3a4w4us/s200/Picture8.png

2.3 Overhaul
Overhaul merupakan suatu kata dalam bahasa inggris yang mempunyai arti pemeriksaan yang sangat teliti, jadi dapat kita kembangkan lagi tentang pengertian atau definisi engine over haul yaitu kegiatan pembongkaran komponen komponen kendaraan, kemudian diperiksa dengan sangat teliti agar didapat data-data yang valid, sehingga langkah perbaikan selanjutnya dapat tepat atau sesuai.
Overhaul tidak hanya sebatas pada mesin saja, tetapi over haul juga ada pada komponen lainnya seperti OH Rem, OH Karburator, OH, Transmisi, OH Distributor dan lain sebagainya. Kembali ke topik utama yakni tentang pengertian engine over haul, di atas sudah di jelaskan tentang definisi dari over haul itu sendiri. Jadi engine overhaul adalah suatu kegiatan pembongkaran mesin (engine) pada kendaraan, dan kemudian komponen mesin tersebut diperiksa dengan sangat teliti supaya didapat data-data yang valid sehingga langkah perbaikan selanjutnya dapat tepat. Serta masalah pada engine tersebut teratasi.



2.4 Perhitungan Effisiensi Mesin OEE (Over Equipment Effectiveness)
Overall Equipment Effectiveness atau disingkat dengan OEE adalah suatu cara untuk mengukur kinerja mesin produksi dalam penerapan program TPM (Total Productive Maintenance). Pengukuran Kinerja dengan OEE (Overall Equipment Effectiveness) terdiri dari 3 komponen utama pada mesin produksi yaitu Availability (Waktu Kesediaan Mesin), Performance (Jumlah unit yang diproduksi) dan Quality (Mutu yang dihasilkan). Hasil perhitungan OEE adalah dalam bentuk Persentase (%). Dalam Bahasa Indonesia, Overall Equipment Effectiveness ini disebut dengan Efektivitas Peralatan Keseluruhan.
Pengukuran OEE (Overall Equipment Effectiveness) sangat penting untuk mengukur keberhasilan dari program TPM (Total Productive Maintenance) yang diterapkan dalam suatu perusahaan. Dengan kata lain, hasil OEE merupakan KPI (Key Performance Index) Utama dari hasil penerapan TPM.

2.5 Downtime
Downtime adalah jumlah waktu dimana suatu equipment tidak dapat beroperasi disebabkan adanya kerusakan (failure), namun pabrik masih dapat beroperasi karna masih adanya equipment lain yang bisa menggantikan fungsi sehingga proses produksi masih bisa berjalan.











BAB III
JENIS-JENIS MAINTENANCE

3.1 Planned Maintenance (Pemeliharaan Terencana)
Planned maintenance (pemeliharaa terencana)adalah pemeliharaan yang terorganisir dandilakukan dengan pemikiran ke masa depan,pengendalian dan pencatatan sesuai denganrencana yang telah ditentukan sebelumnya. Oleh karena itu program maintenance yang akandilakukan harus dinamis dan memerlukan pegawasan dan pengendalian secara aktif daribagian  maintenance melalui informasi dari catatan riwayat mesin/peralatan.
Konsep planned maintenance ditujukan untuk dapat mengatasi masalah yang dihadapi manajerdengan pelaksanaan kegiatan maintenance. Komunikasi dapat diperbaiki dengan informasi yangdapat memberi data yang lengkap untuk mengambil keputusan. Adapun data yang penting dalamkegiatan maintenance antara lain laporan permintaan pemeliharaan, laporan pemeriksaan, laporan perbaikan, dan lain-lain.
3.2 Preventive maintenance (pemeliharaan pencegahan)
Preventive maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan untukmencegah timbulnya kerusakan-kerusakan yang tidak terduga dan menemukan kondisi ataukeadaan yang dapat menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu digunakan dalam proses produksi.
Dengan demikian semua fasilitas produksi yang diberikan preventive maintenance akan terjamin kelancarannya dan selalu diusahakan dalam kondis atau keadaan yang siap dipergunakan untuksetiap operasi atau proses
produksi  pada setiap saat. Sehingga dapatlah dimungkinkan pembuatan suatu rencana danjadwal pemeliharaan dan perawatan yang sangat cermat dan rencana produksi yang lebih tepat.
3.3 Corrective maintenance (Pemeliharaan Perbaikan )
Corrective maintenance adalah suatu   kegiatan  maintenance yang dilakukan setelah terjadinya kerusakan atau kelalaian pada mesin/peralatan sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik.
3.4 Predictive maintenance
Predictive  maintenance adalah tindakan-tindakan  maintenance yang  dilakukan pada tanggalyang ditetapkan berdasarkan prediksi hasil analisa dan evaluasi data operasi yang diambil untuk melakukan predictive maintenance itu dapat berupa data getaran, temperature, vibrasi, flow rate,dan lain-lainnya. Perencanaan predictive maintenance dapat dilakukan berdasarkan data darioperator di lapangan yang diajukan melalui work  order ke departemen maintenance untukdilakuakan tindakan tepat sehingga tidak akan merugikan perusahaan.
p> Hasil yang diharapakan dari kegiatan pemeliharaan mesin/peralatan (equipment maintenance) merupakan berdasarkan dua hal sebagai berikut:
Condition maintenance yaitu mempertahankan kondisi mesin/peralatan agar berfungsi denganbaik sehingga komponen-komponen yang terdapat dalam mesin juga berfungsi dengan umur ekonomisnya.
Replecement maintenance yaitu melakukan tindakan perbaikan dan penggantian komponen mesin tepat pada waktunya sesuai dengan jadwal yang telah diencanakan sebelum kerusakan terjadi.


BAB IV
TPM (Total Productive Maintenance)

4.1 Pengertian TPM
Total Productive Maintenance atau disingkat dengan TPM adalah suatu sistem yang digunakan untuk memelihara dan meningkatkan kualitas produksi melalui perawatan perlengkapan dan peralatan kerja seperti Mesin, Equipment dan alat-alat kerja. Fokus utama Total Productive Maintanance atau TPM ini adalah untuk memastikan semua perlengkapan dan peralatan Produksi beroperasi dalam kondisi terbaik sehingga menghindari terjadinya kerusakan ataupun keterlambatan dalam proses produksi.
Total Productive Maintenance (TPM) merupakan konsep inovatif Jepang yang berawal dari penerapan Preventive Maintanance pada tahun 1951. Konsep Preventive Maintenance ini sendiri merupakan konsep yang diadopsi dari Amerika Serikat. Nippondenso yang merupakan pemasok Toyota adalah perusahaan pertama yang memperkenalkan konsep TPM pada tahun 1960 dengan slogan “Productivity Maintenance with total Employee Participation”. Seiichi Nakajima yang saat itu menjabat sebagai Vice Chairman JIOPM (Japan Institute of Plant Maintenance) kemudian dikenal sebagai bapak TPM.

4.2 Tujuan TPM
Tujuan daripada TPM (Total Productive Maintenance) adalah untuk meningkatkan produktivitas pada perlengkapan dan peralatan produksi dengan Investasi perawatan yang seperlunya sehingga mencegah terjadi 6 kerugian besar yaitu :
Breakdown
Kerugian akibat Rusaknya Mesin (Peralatan dan Perlengkapan Kerja)
Setup and Adjustments
Kerugian yang diakibatkan perlunya Persiapan ulang peralatan dan perlengkapan kerja

Small Stops
Kerugian akibat terjadinya gangguan yang menyebabkan mesin tidak dapat beroperasi secara optimal
Slow Running
Kerugian yang terjadi karena mesin berjalan lambat tidak sesuai dengan kecepatan yang diinginkan.
Startup Defect
Kerugian yang diakibatkan terjadi cacat produk saat Startup (saat awal mesin beroperasi)
Production Defect
Kerugian yang terjadi karena banyaknya produk yang cacat dalam proses produksi.
Selain keenam kerugian yang disebutkan diatas, keuntungan lain penerapan Total Productive Maintenance (TPM) adalah dapat menghindari terjadinya kecelakaan kerja dan menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi karyawannya.
4.3 Keuntungan TPM
Keuntungan TPM antara lain membantu memelihara pabrik dan mesin agar selalu dalam kondisi prima, karena operator mampu melakukan perbaikan-perbaikan kecil sehingga staf maintenance dapat fokus menangani permasalahan yang lebih serius. Penghalang utama implementasi metode transformasi seperti TPM ini adalah bagaimana merubah pola perilaku dasar atau budaya perusahaan.
Walaupun sulit, transformasi budaya menuju perbaikan adalah sebuah investasi yang paling menguntungkan bagi perusahaan. Dengan adanya budaya untuk selalu memperbaiki, akan tercipta kesadaran dan keperdulian dari seluruh karyawan untuk menjaga dan memelihara performa mesin dengan keahlian yang sudah lebih dulu dibekali oleh perusahaan.




BAB V
KEUNTUNGAN MEMPUNYAI DEPARTEMEN MR SENDIRI DIBANDING MENYEWA KONTRAKTOR


Keuntungan suatu perusahaan mempunyai departement maintenance dan repair adalah menghemat biaya sebuah perusahan dibandingkan menyewa kontraktor